Burungzoo.com
1. Geopelia Striata Striata
Di Hawaii ternyata banyak terdapat burung perkutut yang hidup bebas berkeliaran di hutan dan bahkan di kota-kota dekat dengan penduduk, seperti burung gereja saja yang ada di kota-kota di Indonesia. Perkutut Hawaii ini disebut sebagai Zebra Dove dan aslinya berasal dari tanah Jawa juga yang dibawa oleh orang-orang Jawa yang pergi ke Hawaii.
9. Perkutut Bangkok
sumber: berbagai sumber
setelah saya amati brurung perkutut memiliki 9 jenis dari berbagai negara dan yang ada di indonesia.Burung perkutut memiliki nama latin Geopelia Striata yang secara harfiah
berarti merpati lurik. Di dunia internasional lebih dikenal dengan nama Zebra
Dove atau Barred Ground Dove karena warna bulunya bergaris-garis mirip kuda
zebra. Sementara di Malaysia dan Singapore dikenal dengan nama burung Ketitir
atau Merbok. Dan di Thailand dikenal dengan nama burung Jawa atau Nokkhao
Chewa, karena memang berasal dari tanah Jawa. Dan burung perkutut ini termasuk
dalam kelas burung bangsa Columbidae atau bangsa merpati-merpatian dimana di
kelas ini termasuk didalamnya adalah burung merpati, puter, derkuku/tekukur dan
sebangsanya.
Seperti yang kita ketahui bahwa ciri - ciri dari jenis burung merpati-merpatian adalah sbb:
- Hidup berpasangan dan bertelur dua.
- Mempunyai tembolok (pemakan biji-bijian).
- Mempunyai alat yang dapat menutup hidung, sehingga tidak perlu mengangkat kepalanya pada saat minum.
- Burung jantan bertubuh dan bersuara lebih besar serta menyanyi / berbunyi (bukan berkicau) untuk memikat betina.
- Suara nyanyian yang dihasilkan berasal dari selaput suara (syrinx) yang terletak pada bagian belakang tenggorokan yang berhubungan dengan paru-paru, yang tampak mengembung pada saat berbunyi.
Jenis Burung Perkutut
Bangsa perkutut (Geopelia Striata) sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu:
Bangsa perkutut (Geopelia Striata) sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. Geopelia Striata Striata
yaitu perkutut yang kita kenal dan biasa kita
pelihara, termasuk perkutut lokal dan perkutut Bangkok, habitat aslinya di
Jawa, Bali dan Sumatera.
2. Geopelia Striata Mangeus
2. Geopelia Striata Mangeus
dikenal sebagai perkutut Bali/Sumba yaitu perkutut
yang habitat asalnya di Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa dan Timor. Perkutut ini
memiliki ciri khas kelopak matanya berwarna kuning.
3. Geopelia Striata Audacis
3. Geopelia Striata Audacis
perkutut yang habitat aslinya ada di kepulauan Kei
dan Tanimbar.
4. Geopelia Striata Papua
4. Geopelia Striata Papua
perkutut yang berasal dari Papua dan Papua New
Guinea
5. Geopelia Striata Placida
5. Geopelia Striata Placida
Di Hawaii ternyata banyak terdapat burung perkutut yang hidup bebas berkeliaran di hutan dan bahkan di kota-kota dekat dengan penduduk, seperti burung gereja saja yang ada di kota-kota di Indonesia. Perkutut Hawaii ini disebut sebagai Zebra Dove dan aslinya berasal dari tanah Jawa juga yang dibawa oleh orang-orang Jawa yang pergi ke Hawaii.
9. Perkutut Bangkok
Dikenal di masyarakat kita kalau perkutut Bangkok bersuara
besar dan ngebass. Sementara perkutut yang biasa ditangkap dari hutan disebut
perkutut lokal bersuara kecil. Hal ini hanya salah kaprah saja, salah tetapi
dianggap benar, karena perkutut Bangkok pun asalnya juga dari tanah Jawa yang
sudah dikembangbiakkan dan diambil keturunannya yang bersuara besar dan banyak
yang di ekspor ke Indonesia lagi. Dan saat ini hampir seluruh penghuni kandang
ternak di Indonesia adalah keturunan dari perkutut yang didatangkan dari
Bangkok. Trend terakhir 2008-2009 kembali perkutut dari Bangkok dan Thailand
Selatan yang bersuara besar dan berujung panjang banyak didatangkan ke
Indonesia sebagai indukan. Kerabat Dekat PerkututKerabat terdekat perkutut ada
dua jenis yaitu bangsa Geopelia Humeralis atau perkutut raksasa karena memang
ukuran badannya sangat besar hampir dua kali lipat dibanding ukuran badan
perkutut biasa. Berasal dari Australia bagian Utara. Dikenal juga sebagai
Barred Ground Dove dikalangan internasional.Kerabat berikutnya banyak dipelihara
di Indonesia yaitu Geopelia Cuneata atau lebih dikenal dengan nama Diamond
Dove. Ukuran tubuhnya hanya setengah dari ukuran tubuh perkutut biasa. Dan di
Indonesia banyak dipakai sebagai induk asuh untuk meloloh piyik perkutut untuk
mempercepat proses produksi piyik perkutut.
Semua jenis perkutut di atas
umumnya disebut sebagai perkutut lokal, sedangkan yang dimaksud perkutut
Bangkok (Thailand) adalah perkutut belang (G.S. Striata) yang juga
berasal dari Indonesia tepatnya di Pulau Jawa. Dan sudah mulai diternakkan
di Thailand sejak 50 tahun yang lalu. Secara fisik perkutut lokal dan
bangkok hampir sama. Secara fisik hanya dapat dibedakan oleh orang yang
sudah biasa melihatnya, yaitu dengan melihat matanya di mana mata perkutut
lokal mempunyai lingkaran mata warna putih lebih besar daripada mata perkutut
bangkok.
Cara yang paling mudah adalah dengan
mendengarkan suaranya. Perkutut lokal mempunyai suara yang ringan dan datar
serta tempo iramanya cepat, sedangkan suara perkutut bangkok lebih besar
(nge-bass).
Perkutut lokal terutama yang merupakan
tangkapan dari alam, makin hari makin berkurang peminatnya selain oleh
karena mutu suaranya yang kurang baik juga disebabkan bakalan (anak/remaja)
perkutut lokal untuk menjadi rajin manggung memerlukan waktu antara 2 hingga
4 tahun, sedangkan perkutut bangkok usia 7 bulan sudah bocor jika perawatan,
makanan dan keturunannya cukup baik.
Perkutut
Jantan dan Betina
Kelamin perkutut dapat dibedakan dengan cara meraba supit (tulang bagian perut bawah dekat dubur). Kalau supitnya dekat sekali, keras dan hampir rapat umumnya berkelamin jantan, sedangkan kalau renggang dan lunak umumnya berkelamin betina.
Kelamin perkutut dapat dibedakan dengan cara meraba supit (tulang bagian perut bawah dekat dubur). Kalau supitnya dekat sekali, keras dan hampir rapat umumnya berkelamin jantan, sedangkan kalau renggang dan lunak umumnya berkelamin betina.
sumber: berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment